Translate

Senin, 23 November 2015

kebebasan hanya gelap

kebebasan hanya gelap
imam kharisma


Semua kembali keterkurungan , lalu gelap

Apa itu kebebasan yang selalu berkumandang
Di negeri ini sudah terlalu banyak itu ku dengar
Sebuah kebebasan yang terjuangkan walau dengan perang
Tetapi seakan pemikiran hanya mementingkan kedamaian yang berbinar

Raga ini hanya boneka
Terkurung gelap
Jiwa tidak bebas untuk berinteraksi
Kembali terkurung gelap
Ada ruang , ada dimensi , ada pembatas dalam aspek segalanya
Tetap terkurung gelap

Dimana kebebasan yang kau perjuangkan ?
Wahai manusia yang kemaren sore sadar terkekang
Mereka terdahulu berkata dan bertindak demi kebebasan
Hanya mengetahui apa yang menjadi tidak bebas

Jangan sebut kata itu
Walau hanya itu yang ku tau bebas
Tetapi bilamana tuhan itu hanya presepsi masa lalu
Dan ia hanya sebongkah yang bisa kau tebas

MATI ! MATI! Itu kebebasan yang ku tau !!

bersembunyi



Awan mendung melilit langit
Bertanda waktu mengenang telah tiba
Menghampiri setiap sel-sel otak tersempit
Mencuakkan kenangan terang dan juga hampa

Ujung pena berlapis tinta hitam mencari wadah
Menggambarkan kata akan hampa itu sperti apa
Merekam jejak berbasis pengalaman berlalu dan terpilah
Menjadikan sebuah karya yang akan menggugah pembaca

Kata-kata indah itu mulai terlulis jelas
Dengan dahi berkerut kesal membayangkan perumpamaan
Pemilahan kata yang terlalu banyak untuk tertuangkan di dalam kertas
Apakah semua ini sudah termakan pemikiran

Jangan senang mendengar kata-kata indah ku.
Sesungguhnya engkau tidak tau apa yang saat itu terfikirkan
Mungkin disana terdapat kejujuran akan aku
Tetapi syahdu terlihat hanya perumpamaan

Huruf, kata, kalimat, bait keluarlah
Seakan menimbulkan sebuah presepsi gembira akan rasa
Menipu setiap penggambaran otak dengan yang ku resah
Sesungguhnya dibalik kata indah ku , aku bersembunyi

Minggu, 08 November 2015

ingin bertanya

apa kabar dengan mu
aku hanya bertanya
apa kabar dengan mu
aku hanya memperhatikan

jangan engkau berprasangka aku sedang mencinta

apa salahnya aku bertanya
saat ini kurasa hidup jenuh tak terkira
lalu aku menatap mu
ceria seakan menjadi bagian hidup mu

mungkin menirumu bisa menghilangkan jenuh berada

aku bertanya kabar mu
aku hanya bertanya-bertanya
aku bertanya kabar mu
aku hanya ingin memperhatikan

jangan terlalu berharap aku akan mencinta

Selasa, 03 November 2015

suatu malam di pulau bersama mu



Ku cumbu kamu sat itu dikalamalam telah gelap gulita ditemani turunya gerimis hujan yang dating tanpa diundang. Aku memelukmu , menciummu , menikmatimu dengan hasrat terdalam. Hingga malam berlalu menjadi  terang aku masi bersama mu didalam tenda. Lalu kau keluar duluan dan menceburkan diri kelaut , berenang menikmati pantai di pagi hari.

Aku hanya berdiam diri dan melanjutkan tidur di dalam tenda. Malam ku tidak begitu larut tertidur dikarenakan aku menikmati bersama mu.  Setelah lelah tertidur aku keluar dan mencari keberadaan matahari untuk menyegarkan mata. Kulihat kau begitu menikmatinya berenang sendiri walau ku ingin menghampiri , tidak fikirku mungkin kau lagi ingin sendiri.

Tidak begitu banyak yang bisa diceritakan hanya menikmati yang kufikirkan. Kini terulang ? mana mungkin. Itu terjadi bilamana kau tidak memiliki kekasih , dan sekarang ku ketahui kau memiliki kekasih , pilu terasakan tetapi bahagia. Mungkin dia yang bias memberikan kamu bahagia. Saat ini ku masih mencari kenikmatan lain dengan sosok yang lain tapi tidak berhenti berharap untuk mengulangi itu bersama mu. Bukan prioritas harapan pertama , karna dengan sosok baru terharapkan hadiri di hatiku.

Saat ini bila ada yang bertanya “apa kabar “ kenangan kita menjadi salah satu alasan aku menjawab “aku pernah bahagia dari hari ini” walau tidak menjadi alasan pertama. Aku ingin bertanya jua akan kabarmu tetapi terlalu segan, tidak menjadi alasan kuat engkau membalas pertanyaan kabar ku.

Senin, 02 November 2015

6 tahun



Aku berfikir akan perumpamaan akan kamu
Teman lama ku yang sedari dulu ku kenal
pernah dekat terlalu dekat dan jauh tak begitu jauh
Sampai saat ini kurasa kita hanya berteman dan bersahabat

Beberapa waktu yang dulu saat aku melihatmu biasa saja
Sampai saat ini masi biasa saja dan tidak berubah sedikitpun
Sifatmu ga jauh berkembang seperti kecebong menjadi katak
Sekedar dari kucing menjadi dewasa hanya ukuran yang berubah

Mengatakan cinta? Bukan selayaknya , tetapi kuakui ada rasa
Bukan saatnya perkataan ini terucap dengan lantang
Adakalanya bila rasa ini kuyakin cinta brani aku menyampaikan
Tidaklah secara langsung seakan menunjukan braniku , tetapi melalui surat

Saat tulisan ku terukir dikertas kesalahan akan terlihat
Dan keseriusan akan terpampang bila berjalan lancar
Esok akan kutulis dengan sekali jalan hingga selesai
Tidak ada pengambilan nafas tak berguna pengundur waktu

Aku mulai dengan MAWAR teman ku dan diakhiri dengan MAWAR aku mencintaimu